13/04/10

ibu

hari ini mulai dari jam 3 sore hingga jam 7 malam aku berkutan dijalanan jogja
untuk sebuah tujuan yaitu mencari buku teori bahasa outomata karangan j.hofman, dan setelah selesai mendapatkan buku itu entah menagapa aku lewat xxi dan singgah di sebuah rumah makan cepat saji yang meniru perusahaan makanan cepat saji asing, setelah aku masuk dan mencoba antri untuk membeli tiba-tiba jantungku terhenyuh melihat seorang ibu dan ketiga anak nya dengan riang canda makan di tempat itu, jika aku lihat sepintas ibu itu seperti nya seorang guru dengan pakaian nya yang sederhana, dan hidup dengan sederhana pula.

entah mengapa aku teringat kembali kemasalalu ketika aku dan saudara laki-laki tertuaku di ajak oleh ibuku untuk makan diluar,aku tau dulu perekonomian keluargaku tak seenak hari ini karena ibuku adalah singel parent seorang janda anak dua yang ditinggal oleh suami nya yang lari ke wanita lain, jika aku melihat ibu itu aku jadi teringat ibuku karena ibu itu tidak ikut makan ataupun minum sama seperti ibuku dulu dia hanya melihat anak-anak nya yang makan dengan ceria nya. aku yakin ibu itu pasti lapar dan haus juga karena aku lihat bibir nya yang kering seperti menahan haus akan tetapi di mata nya yang ada hanya pancaran sinar yang lembut seperti memberikan kehangatan kepada anak-anak nya yang makan dengan lahap dan ceria.

aku jadi teringat ibuku dan aku merasa bodoh tolol mengapa aku tak menyisahkan sedikit makanan ataupun minuman untuk ibuku dulu, aku memang egois, rasa nya aku marah dan benci terhadap diriku rasa nya ingin ku ajak ibuku untuk makan direstoran yang dulu pernah kami singgahi dan membelikan semua isi restoran itu hanya untuk dia karena aku yakin aku sanggup untuk itu, aku mencoba telepon ibuku dan mengutarakan niatku tapi dia hanya tertawa melihat kebodohanku "aku belikan tiket ke jogja untuk ibu sekarang, dan ibu harus makan sepuas nya di KFC didekat sini bu, aku belikan semua nya untuk ibu SEMUANYA bu"

bu maafkan lah anakmu ini yang tak bisa membalas apa yang pernah ibu berikan tulus kepada anakmu ini. maaf ibu, walau aku bukan seorang usztad ataupun pendeta yang katanya dekat dengan tuhan tapi aku mencoba berdoa untuk ibuku tercinta supaya dia tidak susah lagi biarlah cobaan itu tak datanglagi dan biarkan ibuku hidup dengan tenang damai tanpa ada masalah yang berarti

sebuah lagu dari Iwan Fals - ibu
Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah

Seperti udara... kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas...ibu...ibu

Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu

Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas...ibu...ibu....




jogja,13 April 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar